the last gan..............................
20.05 | Author: MUSTAQIM SIGA

RIM di Indonesia dan masalahnya yang makin pelik (5)

Pemerintah tidak usah bangga dengan fakta bahwa pemakai BB di Indonesia terbesar di dunia. Dibandingkan dengan Malaysia dan Singapura, tidak ada 10%-nya dengan pemakai di Indonesia. Kenapa pengguna BB di Indonesia sangat besar, bahkan jauh lebih besar daripada negara-negara tetangga seperti Singapura. Bahkan jauh lebih banyak berlipat-lipat jumlahnya daripada pemakai di negara-negara maju? Jawabnnya adalah karena mayoritas pengguna BB di Indonesia adalah mereka yang berstatus pengangguran, atau masih berstatus sebagai pelajar/mahasiswa dan ibu rumah tangga. Bahkan saat ini banyak ditemui anak-anak yang masih sekolah di Sekolah Dasar yang menggunakan BB. Sedangkan di negara-negara seperti Singapura, Malaysia, dan di negara-negara maju BB hanya dipakai untuk keperluan bisnis/pekerjaan.


Deddy Avianto, Ketua IdBerry selaku komunitas pembuat themes BlackBerry pertama di dunia menjelaskan, RIM itu memiliki tiga bisnis model. Yaitu menjual perangkat, layanan berlangganan dan konten. "Jujur saja kita baru siap di konten. Dan RIM sangat mendukung. Belum siaplah Indonesia untuk bikin pabrik RIM atau server. Infrastruktur juga belum tentu memadai," katanya. Alhasil, pemerintah diminta untuk fokus dulu dalam pengembangan konten sembari membenahi infrastruktur, dibandingkan terus-terusan menuntut RIM membangun pabrik dan server untuk sekarang ini. "Saya bukan tidak mendukung RIM bikin pabrik atau server di Indonesia. Sangat mendukung! Tapi belum saatnya," tegas Deddy.


Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo Gatot S. Dewa Broto sebelumnya pernah menyatakan bahwa RIM memang sangat mempertimbangkan kesiapan infrastruktur Indonesia..."Hanya saja menurut saya hal itu cuma alasan. Sebab jika memang niat hal itu (pembangunan server BlackBerry di Indonesia) bisa dilakukan kok," tegas Gatot. "Tinggal bagaimana niat dari RIM sendiri. Dan dari pemerintah sebenarnya siap mendukung RIM jika mau bangun server BlackBerry di Indonesia," lanjutnya.


Fakta yang berbicara kini adalah RIM telah menempatkan pabrik BlackBerry di Malaysia. Sementara server network aggregator kabarnya ada di negara tetangga kita satu lagi, Singapura. Dengan kondisi itu, pemerintah merasa pantas kecewa. Terlebih, Indonesia merupakan salah satu pasar terbesar BlackBerry di dunia. Termasuk jika dibandingkan dengan Singapura dan Malaysia, Indonesia jauh lebih menjanjikan. Sehingga tak salah jika belakangan BRTI dan Kementerian Kominfo menuding RIM cuma menempatkan Indonesia sebagai tempat jualan. Yang kemudian tentu ditepis pihak RIM.


Peraturan inilah yang bakal menjadi “senjata pamungkas” bagi Pemerintah Indonesia untuk “memaksa” RIM membangun server lokal di Indonesia. Ditargetkan, rancangan peraturan tersebut akan selesai awal 2012. “Sebaiknya RIM ikut saja apa kata pemerintah, pasti beres. Tidak seperti sekarang ini,” kata Gatot Dewa Broto, Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemenkoinfo.


Namun menurut praktisi teknologi dan informasi Onno Purbo, kebijakan yang dilakukan pemerintah sekarang dan yang akan datang itu sangat tidak tepat. Bahkan dia golongkan sebagai satu kesalahan fatal. Karena peraturan tersebut hanya untuk operator ponsel, bukan terhadap vendor ponsel. Sedangkan RIM adalah sebuah perusahaan atau vendor dari ponsel BB. Dia bukan operator layaknya Telkomsel, XL, Indosat, dan lain-lain. BB hanya penyedia jasa layanan internet. BIS sama dengan layanan internet lainnya seperti Yahoo! dan Google, dan sejumlah penyedia aplikasi lain yang bisa dipakai di BB.


Jadi, kalau pemerintah benar-benar konsekuen, maka semua vendor ponsel lainnya juga harus diberlakukan ketentuan yang ini (sama); Nokia, iPhone, iPad, Ponsel Samsung, Samsung Galaxy Tab, dan lain-lain. Kalau mau konsisten dengan mengenakan juga pada BIS sebagai perusahaan penyedia jasa internet, maka peraturan itu harus juga berlaku kepada Google dan Yahoo! Sanggupkah pemerintah bersikap demikian? Apakah semua itu tidak akan membuat situasi dan kondisi nasional menjadi kacau-balau?

Kenapa pemerintah terus ngotot dengan kewajiban RIM membuat server-nya di Indonesia? Kalau, toh server itu dibangun di Indonesia atau di Singapura, tidak ada bedanya? Seperti yang dikatakan oleh pakar teknologi dan informasi Onno Purbo di sini. Dari segi hukum pun, seandainya server RIM dibangun di Indonesia, tetap saja tidak bisa dengan mudah pihak yang berwajib meminta akses masuk ke server tersebut. Tentu sama saja, harus mengikuti ketentuan hukum yang ketat agar bisa mengakses data di server tersebut.


Apabila keterangan Onno Purbo itu benar, maka kita akan kembali malu. Karena pihak RIM akan menganggap orang-orang yang seharusnya berkompeten dengan segala hal menyangkut teknologi informasi ini di Kementerian-nya itu ternyata orang-orang yang SDM-nya memprihatinkan, karena tidak bisa membedakan antara perusahaan jasa operator dengan jasa pelayanan internet. Dengan alasan SDM dan infrastruktur jugalah yang membuat RIM memutuskan membangun pabriknya di Malaysia, bukan di Indonesia.


Secara logika sederhana, maka memang sangat keterlaluan dan aneh; RIM sudah tahu bahwa pemakai produknya 10 kali lipat daripada Malaysia. Tetapi kenapa mereka malah tidak membangun pabriknya di Indonesia? Kalau RIM melakukan hal itu, bukan dia bodoh sendiri? Pemerintah tidak usah terlalu marah-marah.


Ternyata RIM tidak bodoh, tentu saja, dan juga tidak ada yang aneh. Karena pertimbangan RIM di sini adalah pertimbangan bisnis semata. SDM dan infrastruktur di Indonesia dinilai masih jauh dibandingkan dengan Malaysia. Secara umum saja, bisa dikatakan bahwa di Malaysia belum pernah ada demo-demo buruh yang membuat pabrik terpaksa mandek berproduksi, infrastruktur jalan yang masih memprihatinkan dibandingkan dengan Malaysia. Di Malaysia relatif tidak ada investor yang diperas oleh birokrat kalau hendak berinvestasi baru di Indonesia. Prosedur yang tidak berbelit-belit, dan juga bahwa kemampuan bahasa Inggris orang di Malaysia jauh lebih baik daripada rata-rata di Indonesia.


Jadi, sebetulnya Indonesia tidak perlu terlalu reaktif dengan keputusan RIM membangun pabriknya di Malaysia. Indonesia harus bercermin dulu sebelum marah. Introspeksi, bagaimana kualitas SDM-nya. Lalu, apakah di Indonesia tidak pernah ada demo buruh seperti di Malaysia? Bagaimana dengan kualitas infrastruktur di Indonesia, apakah sudah memadai? Kalau semua itu masih rata-rata jelek dibandingkan Malaysia, lalu kenapa marah ketika RIM membangun pabriknya di tempat yang lebih prospek?

Kita memang kecewa, dan juga harus prihatin. Karena kita untuk kesekian kali diperlakukan hanya sebagai obyek penjualan produk-produk mereka itu. Sebetulnya bukan hanya BB tetapi sangat banyak produk impor lain yang juga begitu. Indonesia dikenal hanya sebagai pemakai yang terbesar di dunia, tetapi sama sekali tidak berarti sebagai produsen.

Bisa jadi, sebelum memutuskan membangun pabriknya di mana, RIM telah menggunakan berbagai data terpercaya. Salah satunya adalah laporan dari World Economic Forum dalam The Global Competitiveness Report 2011-2012. Dalam laporan tersebut Indonesia berada di urutan ke-46, sedangkan Malaysia berada di peringkat ke-21 di dunia sebagai negara yang direkomendasikan untuk dijadikan lokasi investasi.

Peringkat Malaysia naik 5 poin dari sebelumnya 26 sedangkan peringkat Indonesia justru turun 2 poin dibanding tahun lalu, yang semula di urutan ke-44. Kenaikan peringkat daya saing Malaysia ini ditunjang kemajuan institusinya dan kondisi makroekonomi seperti ukuran efisiensi pasar. Keunggulan lainnya yaitu memiliki kinerja efisien dalam hal sektor finansial menempatkan negeri jiran ini sebagai negara yang paling maju setelah Singapura dan Hong Kong atau berada di peringkat 3. Sementara itu, Indonesia jauh tertinggal di peringkat 69.

Malaysia juga dinilai lebih siap dalam penyerapan teknologi dibandingkan Indonesia. Peringkat Malaysia di aspek ini ada pada urutan ke-44 dunia sedangkan Indonesia jauh di bawahnya, peringkat ke-94. Di sektor infrastrukur Malaysia juga jauh lebih unggul daripada Indonesia: Infrastruktur Malaysia menempati peringkat ke-26. Sementara itu Indonesia tertinggal di peringkat ke-76. Tingkat efisiensi tenaga kerja, Malaysia menempati peringkat ke-20 sedangkan Indonesia berada di peringkat ke-94.

Indonesia hanya memiliki keunggulan dalam hal volume pasar yang berada di peringkat ke-15, dibandingkan dengan Malaysia di urutan ke-29. Tidak heran karena selain jumlah penduduknya yang sangat besar, juga karena tingkat konsumtif di Indonesia adalah yang termasuk salah satu terbesar di dunia. Sayang semangat konsumtif yang tinggi itu tidak diiringi dengan semangat atau tingkat produktifitas yang tinggi juga.


Nah, dengan fakta-fakta begini, apakah kita masih pantas marah kepada RIM yang telah memutuksan membangun pabriknya di Malaysia? Itu namanya tidak tahu diri. Seperti laki-laki yang marah ketika seorang perempuan lebih memilih laki-laki lain daripada dirinya sebagai pasangannya. Padahal kalau diamau introspeksi diri, maka dia akan sadar kenapa bukan dia yang dipilih. Dirnya bukan sarjana, wajah memprihatinkan, tidak punya keahlian yang memadai, dan pengangguran. Sebaliknya dengan saingannya, yang dipilih si perempuan.

Kalau tetap mau marah tanpa mau tahu dengan semua latar-belakang itu, ya, marah yang benaran, dong! Supaya Indonesia tidak terus-menerus dijadikan obyek untuk memasarkan suatu produk oleh perusahaan-perusahaan raksasa semacam RIM dengan BB ini. Hentikan saja semua layanan RIM itu sekarang juga. Sampai mereka mengikuti maunya pemerintah Indonesia bagaimana. Tidak perlu pakai gertak-gertak, ancam-ancam, dan ultimatum segala. Apalagi kalau kelamaan dimolor-molor ancamannya. Orang akan menjadi curiga, jangan-jangan marahnya dan ancamannya itu hanya pengalihan isu. Maaf, telanjur curiga… Soalnya ini kan negara ini yang dipimpin oleh banyak tikus kaki dua? 


lanjut dikit ya gan....
19.14 | Author: MUSTAQIM SIGA

RIM di Indonesia dan masalahnya yang makin pelik (4)

Awalnya Menkominfo Tifatul Sembiring kembali memperingatkan produsen BlackBerry, Research In Motion (RIM) untuk segera membangun pusat data (data center) di Indonesia. Jika ini tidak dilakukan, BlackBerry akan dilarang beredar dan beroperasi di Indonesia. Statemen inilah yang kembali menguak luka lama, persoalan lama muncul kembali.


RIM dituduh ingkar janji dengan tidak membangun server-nya, atau regional network anggregator, di Indonesia. Tapi, malah membangun server itu di Singapura. Pemerintah juga menganggap RIM dengan BB-nya yang juga menyediakan layanan internet dengan nama BlackBerry Internet Service (BIS) harus memiliki izin penyediaan jasa internet, atau Internet Service Protocol (ISP).


RIM juga dimarahi karena membangun pabriknya di Malaysia, bukan di Indonesia. Padahal konsumen di Indonesia 10 kali lipat lebih banyak daripada di Malaysia. “Kita ini seperti diinjak-injak RIM,” kata Heru Sutadi, Komisioner Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI).
Padahal, kata Heru seruan kepada RIM untuk membangun server-nya di Indonesia sudah dilakukan sejak 2009. “RIM telah melanggar Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi,” katanya.


Cukup? Ternyata belum. RIM juga diwajibkan membentuk perusahaannya di Indonesia dengan membentuk suatu badan hukum berbentuk Perseroan Terbatas (PT). Dengan kelakuan RIM yang dianggapnya melanggar hukum di Indonesia itu BRTI menyerukan kepada Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring, untuk menghukum RIM dengan menutup seluruh layanan BB berbasis internet. Termasuk fitur BlackBerry Mesengger. Sehingga BB akan berfungsi hanya sama dengan ponsel biasa.


Aturan tersebut tertuang dalam UU Informasi dan Transaksi Elektronik dan Peraturan Pemerintah (PP). "UU ini harus diturunkan dalam bentuk Peraturan Pemerintah (PP). PP ini sudah dibuat bahwa seluruh jaringan telekomunikasi internasional yang beroperasi di Indonesia dan seluruh perusahaan internasional yang beroperasi di Indonesia, hukumnya wajib membangun data center, server," kata Tifatul Sembiring di Kantor Kepresidenan, Selasa (13/12/2011). Jika perusahaan telekomunikasi asing tersebut tidak mematuhi aturan pemerintah, maka pemerintah akan melarang pemasaran dan pengoperasian jaringan telekomunikasi RIM di Indonesia.


"Pemberitahuan kami sifatnya sekadar warning (peringatan), karena membangun data center itu tidak gampang, tidak bisa sehari-dua hari dan mahal. Oke kami sudah sampaikan kepada mereka untuk siap, pas PP siap, kami panggil mereka" kata Tifatul.


Hingga saat ini Peraturan Pemerintah yang akan mengatur sistem telekomunikasi di Indonesia, masih dalam pembahasan dan akan diaplikasikan tahun 2012. Pada tahun itu, BlackBerry harus menjalankan peraturan terebut. Pemerintah memang tak mau memblokir layanan Blackberry di Indonesia. Namun, ada cara lain untuk "memaksa" RIM membangun servernya di Tanah Air.

Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Gatot S Dewa Broto mengatakan, pemerintah masih menunggu komitmen RIM hingga akhir 2011 ini. Namun, pada tahun depan sudah tidak ada ampunan bagi Blackberry.

"Ini jadi early warning bagi mereka. Tahun depan sudah tidak ada negosiasi lagi. Blackberry harus membangun server di Indonesia," kata Gatot. Saat ini, pemerintah sedang menyelesaikan rancangan peraturan pemerintah (RPP) tentang penyelenggaraan informasi dan transaksi elektronik (ITE). Salah satu isinya adalah setiap penyelenggara jasa telekomunikasi dan penyelenggara jaringan asing yang beroperasi di Indonesia harus membangun data center dan server di Indonesia.

Peraturan inilah yang bakal menjadi "senjata pamungkas" bagi Pemerintah Indonesia untuk "memaksa" RIM membangun server lokal di Tanah Air. Ditargetkan, RPP tersebut akan selesai awal 2012. "Sebaiknya RIM ikut saja apa kata pemerintah, pasti beres. Tidak seperti sekarang ini," kata Gatot.

Kelihatannya ini sikap yang bagus, tegas, dan nasionalis. Tetapi, pertanyaannya adalah, kenapa kok baru sekarang beraksi seperti ini; menyerukan Menkominfo untuk menutup seluruh layanan BB yang berbasis internet dan fitur lain semacam BBM itu? Selama ini pemerintah, khususnya Menkominfo ada di mana?
Mereka tentu akan menjawab sikap tersebut bukan baru sekarang diambil, tetapi sudah sejak 2009 mereka sudah menyerukan kepada RIM. Bahkan pada Januari 2011 sudah dilakukan perundingan ulang dengan RIM, dan RIM berjanji antara lain akan membangun server-nya di Indonesia.


Okelah kalau memang begitu, tetapi pertanyaannya substantifnya adalah tetap sama: Kenapa setelah RIM dengan layanan BB-nya itu beroperasi sedemikian lama di Indonesia, baru mau melakukan tindakan-tindakan hukum seperti itu?

Bukankah seharusnya dari awal, yaitu sebelum mereka beroperasi di Indonesia segala macam tata aturan itu disyaratakan itu wajib dipenuhi terlebih dahulu? Setelah semua terpenuhi baru diizinkan beroperasi. Bukan sebaliknya, seperti sekarang.

Bukan, seperti sekarang RIM dibiarkan beroperasi di sini sekian lama. Jutaan perangkat BB-nya sudah terjual. Selama sekian tahun jutaan orang Indonesia sudah membeli dan menggunakan BB karena fitur-fiturnya itu. Eh, kenapa tiba-tiba baru sekarang mau menjalankan ketentuan tersebut secara “konsekuen”?
Seandainya saja tidak ada kata sepakat, RIM tetap dianggap tidak memenuhi komitmennya itu, lalu pemerintah mau menghentikan layanan mereka begitu saja?


Katanya, RIM telah melanggar ketentuan yang telah ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2000 tentang Penyelenggaran Komunikasi dan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 21 Tahun 2001 tentang Jasa Telekomunikasi.

Namun menilik dari tahun berlakunya peraturan tersebut bukankah jauh sudah ada sebelum RIM dengan BB-nya ada (di Indonesia)? Bukankah seharusnya sejak mereka mau masuk di sini sudah diingatkan dan diwajibkan untuk terlebih dahulu mengikuti semua ketentuan yang ada?
Kenapa selama ini , dibiarkan lepas begitu saja. Setelah “berkembang-biak menjadi jutaan di seluruh Indonesia, baru mau tiba-tiba bersikap tegas? Mungkinkah prinsip khas pemerintah berlaku di sini: “Kalau bisa bikin susah, kenapa harus dipermudah?”


Apapun yang terjadi, jutaan pengguna BB akan menjadi korban, seandainya pemerintah konsisten dengan sikap mereka saat ini terhadap RIM. Uang jutaan rupiah yang mereka belanjakan membeli BB itu akan menjadi mubazir. Kebijakan pemerintah yang plin-plan dalam berpijak pada hukum seperti ini akan menjadikan jutaan pengguna BB menjadi tumbalnya.
Seandainya saja RIM dipaksa tutup dan angkat kaki dari Indonesia, maka berapa banyak kerugian dan potensi kehilangan keuntungan yang tiba-tiba hilang begitu saja? Baik bagi pemerintah (dari segi pajak, dan teresapnya tenaga kerja di bidang ini), maupun dari sektor swasta, yakni para pengusaha/pebisnis yang bergerak di bidang penjualan BB dan turunannya ini? Nilai totalnya pasti triliunan rupiah.


Tapi, apakah Anda yakin pemerintah (dalam hal ini Kemenkominfo) akan benar-benar konsisten? Saya meragukannya. Pernyataan dari pihak pemerintah saat ini jangan-jangan akan meredup seiring dengan munculnya isu-isu lain.


Kalau Kemenkominfo benar-benar mau bersikap tegas dan berani dan yakin sepenuhnya dengan pertimbangan mereka itu: Maka seharusnya saat ini juga semua layanan BB tersebut sudah distop. Tidak ada lagi tawar-menawar. Tidak ada lagi merunding. Bukan dikasih-kasih waktu lagi, seperti yang sudah-sudah. Sebab bukankah peraturan hukum itu sudah mereka langgar selama bertahun-tahun, meskipun pemerintah malah membiarkannya?
lanjut gaaan.....
18.33 | Author: MUSTAQIM SIGA

RIM di Indonesia dan masalahnya yang makin pelik (3)

Jauh….jauh sebelumnya pada tulisan saya…… “Dari perspektif kita sebagai masyarakat, tentu keamanan data kita pun sangat penting. Apalagi dengan UU Intelijen yang baru yang memberikan kewenangan yang luas bagi pihak Intelijen untuk memiliki akses terhadap sumber-sumber data tanpa akuntabilitas yang jelas, maka sesungguhnya kebebasan rakyat diambang bahaya jika RIM membangun servernya di Indonesia. Pemerintah dengan sangat mudah membungkam orang-orang yang kritis dan melawan kebijakan pemerintah. Ini jelas sebuah bahaya”…. Mengapa RIM begitu sulit untuk “bekerjasama” dengan pemerintah Indonesia dan mengusahakan supaya produknya comply dengan apa yang diinginkan pemerintah Indonesia terutama menyangkut pembangunan server? Alasan selanjutnya :


2. Ketidakpastian Hukum Indonesia;
Pembangunan server di Indonesia juga tentu berarti membangun infrastruktur data yang harus memenuhi peraturan di Indonesia. Disini persoalannya adalah bahwa di Indonesia tidak ada jaminan kepastian hukum tentang kelanjutan (sustainability) dari investasi. Mulai dari perijinan dan perpanjangannya. Kita semua tahu bagaimana sulitnya membangun BTS (Base Transceiver Station). Mengenai ketidakpastian hukum di Indonesia ini, pihak investor sudah mengetahuinya dan hingga saat ini fakta mengenai ketidakpastian hukum tersebut masih ada dan merupakan suatu bahaya bagi investasi di Indonesia. Pembangunan server adalah investasi jangka panjang yang membutuhkan modal yang banyak. Mempertaruhkan uang yang banyak. Dengan kondisi seperti ini, sangat sulit bagi RIM untuk bisa membangun server di Indonesia karena mulai dari elemen pemerintah, aparat keamanan, pemerintah daerah di Indonesia masih senang memeras para investor. Dengan demikian maka pembangunan server di Indonesia ditengah-tengah ketidakpastian hukum ini akan berdampak di masa yang akan datang.


3. Alasan-alasan pemerintah yang belum cukup lengkap;
Pertanyaan selanjutnya apakah alasan pemerintah yang meminta RIM untuk membangun server di Indonesia adalah cukup beralasan, atau tidak cukup beralasan?

a. Alasan untuk memudahkan penyidikan terhadap kejahatan /terorisme;
RIM adalah perusahaan yang terikat dengan aturan-aturan yang ada di negaranya. Di negara-negara maju, semua korporasi diwajibkan bekerjasama dengan aparat keamanan dalam rangka menanggulangi kejahatan. Jadi, alasan ini tidak memiliki dasar. Kanada adalah negara yang ikut dalam berbagai konvensi tentang penanggulangan kejahatan Internasional. Termasuk didalamnya adalah kejahatan terorisme atau pencucian uang. Para penegak hukum kita pun memiliki ikatan kerjasama Internasional dalam rangka penanggulangan kejahatan tersebut. Sedangkan bagi kejahatan konvensional, tentunya Polisi bisa menyidik dengan cara-cara biasa. Selain itu juga Mabes POLRI memiliki satuan khusus penanggulangan kejahatan yang menggunakan IT (Information technology).  Dengan demikian alasan ini tidak cukup berdasar.


b. Untuk Memudahkan Lalu Lintas Data;
Alasan tidak berdasar selanjutnya, karena selama ini kita tidak mengalami masalah dengan lalu lintas data pada BlackBerry Messenger (BBM) kita. Justru dengan membangun server di Indonesia, dengan koneksi yang banyak dikeluhkan, kita tidak yakin infrastruktur komunikasi kita sudah mendukung ini.  Dan kalimat yang tepat tentang ini adalah “Memudahkan lalu lintas data kita terbaca oleh pihak invisible hand”. Dengan demikian maka alasan ini tidak berdasar.

c. Untuk Membantu Pengembang Aplikasi dan Konten Lokal;
Selama ini para pengembang Indonesia sudah mendapatkan akses untuk bisa memasukkan karyanya ke RIM. Kalau kita masuk ke Blackberry App World, kita akan lihat sejumlah konten lokal yang sudah dikembangkan disana, baik yang berbayar ataupun yang tidak berbayar.


Diluar semua itu, sebenarnya ada dua hal dalam kacamata saya yang membuat saya menyetujui tindakan BlackBerry menunda ataupun tidak membangun servernya di Indonesia: hanya akan jadi ladang pemerasan pejabat dan menunjukkan pemerintah Indonesia yang paranoid dan mengancam kebebasan warganya. Kita harus ingat bahwa prinsip perdagangan dunia sebagaimana tercantum dalam WTO (World Trade Organization) adalah “To assure that international trade flows smoothly and freely”. Bagaimana mungkin perdagangan akan berjalan dengan bebas, sementara rahasia-rahasia bisnis akan terbongkar dan menjadi mainan aparat Indonesia? ini juga akan menjadi persoalan lanjutan berkaitan dengan Hukum Dagang Internasional. Apakah RIM takut dengan Indonesia? Tentu tidak. Kanada negara dimana RIM berada, adalah salah satu negara donor bagi Indonesia yang memiliki pengaruh secara Internasional. Indonesia harus berhitung dengan cermat mengenai hal ini.

masih judul yang sama dengan kemaren...
06.51 | Author: MUSTAQIM SIGA

RIM di Indonesia dan masalahnya yang makin pelik (2)

Sebelumnya pada tulisan saya.... “Selain itu, kata Tifatul, pembangunan server di Indonesia memiliki empat alasan. Yang pertama, adalah aspek legalitas mengacu ke UU ITE, kedua untuk memperoleh Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP), ketiga adanya penurunan tarif karena lokalisasi layanan, dan terakhir untuk memudahkan proses penyadapan dan penyelidikan kepada para tersangka kejahatan korupsi dan terorisme. Selain itu, regulator juga meminta RIM membuat kantor resmi di Indonesia, bukan sekadar service center saja".

Menanggapi ini semua saya ingin membuat analisa lebih lanjut (jika diperbolehkan). Jika kita melihat kepada alasan-alasannya (dari Pak Tifatul), terlihat bahwa alasan-alasan tersebut begitu baik dan melindungi apa yang disebut kepentingan “nasional”. Diantara alasan-alasan tersebut rinciannya adalah :


                                          Ø  untuk memudahkan penyidikan terhadap kejahatan,
Ø  untuk menangkal terorisme,
Ø  untuk memudahkan dan memurahkan lalu lintas data di Indonesia,
Ø  untuk membantu para pengembang (developer) lokal mengembangkan konten aplikasi,

alasan-alasan tersebut juga ditambah dengan UU ITE yang sementara ini belum ada Peraturan Pemerintah yang mengatur lebih lanjut tentang keberadaan provider. Selama ini diatur dengan Peraturan Menteri Kominfo yg lebih banyak berasal dari UU Telekomunikasi. Persoalannya, apakah RIM akan memenuhi pembangunan server itu? Kenyataannya RIM (Research In Motion) malah membangun Network Aggregator (yang oleh beberapa ahli informatika disebut router) di Singapura. Bahkan sebelumnya, RIM lebih memilih pembangunan pabrik di Malaysia ketimbang membangunnya di Indonesia. padahal jumlah konsumen di Indonesia berlipat-lipat lebih banyak dibandingkan dengan Malaysia. Mengapa RIM begitu sulit untuk “bekerjasama” dengan pemerintah Indonesia dan mengusahakan supaya produknya comply dengan apa yang diinginkan pemerintah Indonesia, terutama menyangkut pembangunan server? Ada beberapa hal yang akan diperhatikan, atau harus diperhatikan RIM sebelum mereka membangun server disini, yaitu :

1.        Ciri Utama Keunggulan RIM


Keunggulan Produk RIM adalah enkripsi data yang bisa menjamin kerahasiaan data yang dikirimkan tidak akan mengalami intersepsi dari pihak lain, pemerintah misalnya. Ini berbeda dengan Skype yang belakangan ternyata memiliki celah kerahasiaan. Jika kita melihat kepada hal ini, tentu akan sangat rawan sekali jika RIM membangun server di Indonesia. Mengapa? Karena aparat keamanan kita belum tentu akan profesional. Tidak ada sama sekali jaminan keamanan terhadap infrastruktur maupun data yang ada pada server tersebut. Mengenai rendahnya mutu aparat keamanan kita ini sudah sangat santer sekali ke seluruh dunia. Jika ternyata RIM membangun server di Indonesia, maka sudah jelas akan membuat mereka yang melakukan komunikasi via BBM dengan orang Indonesia akan menjadi khawatir pembicaraannya akan mengalami intersepsi. Tentunya ini akan mengakibatkan RIM kehilangan kepercayaan konsumen dunia yang sangat menjunjung tinggi perlindungan terhadap privacy dan menjunjung tinggi kebebasan dan keamanan dalam berekspresi.


Kebebasan dan privacy adalah hal dasar yang tidak bisa dikompromikan dengan apapun bagi masyarakat negara-negara maju. Jika servernya ditaruh di Indonesia, maka tidak ada jaminan bahwa data-data tersebut akan aman dan tidak disalahgunakan oleh aparat keamanan Indonesia. kita tentu sudah sangat paham bagaimana aparat kemanan kita sangat gemar menyalahgunakan kewenangan yang dimilikinya. Dan itu bukan untuk motivasi penegakan hukum, tapi lebih kepada pemerasan dan intimidasi terhadap warga negara. Dengan fakta ini, tentu RIM harus mempertimbangkan masak-masak jika dia harus membangun server di Indonesia. Kecuali jika ada konsensus antara aparat keamanan Indonesia dengan RIM. Namun, siapa yang mau percaya aparat keamanan kita yang korup ini? Dengan demikian maka bisa berdampak jatuhnya harga saham RIM di bursa – bursa pasar modal dunia. RIM tentu tidak ingin hal itu terjadi.


Dari perspektif kita sebagai masyarakat, tentu keamanan data kita pun sangat penting. Apalagi dengan UU Intelejen yang baru yang memberikan kewenangan yang luas bagi pihak Intelejen untuk memiliki akses terhadap sumber-sumber data tanpa akuntabilitas yang jelas, maka sesungguhnya kebebasan rakyat diambang bahaya jika RIM membangun servernya di Indonesia. Pemerintah dengan sangat mudah membungkam orang-orang yang kritis dan melawan kebijakan pemerintah. Ini jelas sebuah bahaya.


Saya sebenarnya tidak ingin berbicara banyak tentang hal ini tapi jika ini memang melangkah lebih jauh ada ketakutan sendiri karena “membuka diary” adalah hal yang paling tidak diinginkan oleh siapapun. Dimana lagi ada privasi dan kebebasan bersuara. Pembungkaman kecil aja sudah dialami oleh sahabat saya oleh komunitas sepele karena tulisan di blognya, apalagi pembungkaman besar yang akan dihadapi oleh ratusan juta pengguna telekomunikasi di Indonesia karena senyawa-senyawa baru yang akan dibangun berdasar asas kecurigaan penguasa pada rakyatnya……

Jadi bahan baru untuk tulisan saya selanjutnya….. saya lanjutkan bagian ketiga tulisan ini secepatnya……

RIM di Indonesia dan masalahnya yang makin pelik (1)

Seiring keluhan beberapa negara Arab dan Asia kepada Resarch In Motion (RIM), untuk memberi akses yang lebih terhadap layanan BlackBerry, pemerintah Indonesia juga meminta kepada RIM untuk menyediakan server lokal di Indonesia. Saat ditanyai mengenai hal itu Managing Director RIM Southeast Asia Gregory Wade, enggan memberi tahukan sikap RIM. "Kami menghargai hal tersebut (permintaan pemerintah membangun server). Sampai saat ini, saya tidak bisa memberi informasi apa-apa dan memastikan kapan itu terlaksana. Karena semuanya masih didiskusikan antara pihak RIM dan pemerintah Indonesia," kata Wade.


"Kami hanya bisa memastikan adanya indikasi positif untuk membangun kantor representatif RIM di sini. Saya tidak bisa memberikan informasi lebih detail. Yang jelas, ada indikasi positif ke arah sana. Tunggu saja tanggal mainnya sampai ada kabar resmi dari RIM." Selain Indonesia, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, India, Bahrain, Libanon, dan Aljazair juga memiliki kepedulian yang sama tentang layanan BlackBerry dan isu keamanan negara. Namun, pada perkembangannya sikap Arab Saudi melunak dan membolehkan kembali layanan ini.
Sebelumnya, Menkominfo Tifatul Sembiring mengatakan telah melayangkan surat kepada RIM untuk menyediakan server lokal di Indonesia. “Isi suratnya, kurang lebih berupa imbauan kami untuk membangun server di Indonesia beserta alasan pemerintah mengapa mereka diwajibkan untuk membangun server,” ujar Tifatul.Permintaan pemerintah itu, kata Tifatul, sesuai Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), yang mewajibkan penyelenggara telekomunikasi untuk mendirikan server di Indonesia. “Bank internasional saja wajib membangun data center di sini," Tifatul menjelaskan. Bila surat imbauan pemerintah tidak dipenuhi, kata Tifatul, pemerintah akan mengirimkan peringatan. Selain itu, kata Tifatul, pembangunan server di Indonesia memiliki empat alasan.


Yang pertama, adalah aspek legalitas mengacu ke UU ITE tadi, kedua untuk memperoleh Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP), ketiga adanya penurunan tarif karena lokalisasi layanan, dan terakhir untuk memudahkan proses penyadapan dan penyelidikan kepada para tersangka kejahatan korupsi dan terorisme. Selain itu, regulator juga meminta RIM membuat kantor resmi di Indonesia, bukan sekadar service center saja. Untuk masalah ini, Wade mengindikasikan bahwa RIM akan membuat kantor resminya di Indonesia (mungkinkah ?).


Saya akan mencoba mengulas sedikit tentang ini dalam tulisan saya selanjutnya, tapi karena saya akan menggunakan kacamata saya maka saya meminta kepada siapapun silahkan “sersan” (serius tapi santai) dalam menanggapinya karena basic saya adalah pecinta IT, pecinta hukum dan pecinta analisa intelejensi, keamanan dan kasus-kasus besar di Indonesia. Saya bukan praktisi, sekali lagi saya nyatakan saya bukan praktisi hanya saja saya ingin menganalisa dalam kacamata saya sebagai mahasiswa (boleh dunk…….Bapak Ibu Sekalian ??)
So…. sampai ketemu dalam analisa saya di bagian 2…….
MONKASEL
00.32 | Author: MUSTAQIM SIGA

MONUMEN KAPAL SELAM

Momen kebangkitan persenjataan Republik Indonesia ternyata telah ada sejak diproklamasikannya kemerdekaan Republik Indonesia. Sejak saat itu Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI) berupaya memperkuat armada kapal selamnya. Pada awalnya Indonesia mencoba membuat sendiri kapal selam pada tahun 1947. Lalu sejak tahun 1959, Indonesia mulai memperkuat armada lautnya dengan kapal selam buatan Uni Soviet yang berjenis SS dengan tipe Whiskey Class. Pada tahun 1962, Indonesia memiliki 12 kapal selam dengan persenjataan torpedo. Semua kapal selam ini adalah baru..


Seperti apa kapal selam milik militer Indonesia pada masa itu? Anda bisa menyaksikan salah satu kapal selam milik Indonesia secara utuh lengkap dengan persenjataannya di Monumen Kapal Selam yang dikelola oleh TNI AL. Monumen ini terletak di samping salah satu sungai utama di Surabaya yaitu Kalimas, tepatnya di samping Plaza Surabaya.


Monumen Kapal Selam di Surabaya diresmikan pada tanggal 27 Juni 1998. Karena terletak di pusat kota Surabaya sebagai kota Pahlawan, maka Monumen Kapal Selam bisa menjadi sarana pendidikan yang mendidik sekaligus menghibur bagi Anda dan putra-putri Anda. Untuk membawa kapal selam ke tengah kota Surabaya tidaklah mudah. Mula-mula kapal selam tersebut dipotong menjadi 16 bagian. Lalu dibawa ke area Monumen Kapal Selam setelah itu dirakit kembali.


Bagian Dalam Kapal Selam
Pengunjung Monumen Kapal Selam bisa masuk ke dalam kapal selam tersebut. Semua bagiannya masih asli dan menarik untuk dilihat. Dan Anda tidak perlu merasakan panasnya di dalam kabin kapal selam, karena saat ini di setiap ruangan telah dilengkapi pendingin udara. Di dalam kapal selam KRI Pasopati dibagi menjadi 7 ruangan. Setiap ruangan dipisahkan oleh pintu di mana ketika sedang bertempur, setiap pintu harus tertutup atau kedap. Berikut ini 7 ruangan di KRI Pasopati :

Ruang Torpedo Haluan
Di sini terdapat 4 peluncur torpedo. Di ruangan ini juga terdapat torpedo cadangan. Anda juga bisa melihat beberapa tempat tidur bertingkat yang menjadi tempat istirahat Anak Buah Kapal (ABK).

Ruang Tinggal Perwira
Di sini terdapat ruang tinggal atau lounge room untuk perwira sekaligus ruang makan dan tempat bekerja perwira. Anda juga bisa menemukan kamar komando di sini. Di bawah geladak, Anda juga bisa menemukan ruang penyimpanan batere Grup 1 di sini.

Ruang Periskop
Di ruangan ini merupakan pusat pengoperasian kapal selam dan juga Pusat Informasi Tempur (PIT). Anda bisa menemukan periskop yang bisa melihat hingga ketinggian 9 meter. Selain itu, ruangan ini juga digunakan sebagai pusat komunikasi. Di sini juga terdapat WC untuk buang air awak kapal.

Ruang ABK
Di ruangan ini terdapat ruangan untuk ABK yang terdiri dari Bintara atau Tamtama. Di ruangan ini ABK dapat beristirahat atau bersantai. Terdapat juga tempat tidur, dapur, tempat makan, dan gudang penyimpanan makanan. Di bawah geladak terdapat ruang penyimpanan batere Grup 2 sebanyak 210 cell.

Ruang Diesel Pendorong
Di dalam ruangan ini terdapat motor diesel sebagai pendorong utama saat berada di permukaan.

Ruang Listrik
Bagian ini adalah ruangan untuk motor listrik. Jika kapal selam sedang menyelam maka yang digunakan adalah tenaga listrik yang dihasilkan batere. Di ruangan ini terdapat 2 buah motor listrik untuk menggerakkan baling-baling ataupun melakukan pengisian batere. Motor listrik ini bisa berfungsi ganda, yaitu saat dipermukaan, maka tenaga diesel akan menggerakkan motor listrik ini untuk mengisi batere. Sedangkan jika berada di bawah permukaan, motor listrik ini menjadi penggerak baling-baling untuk menggerakkan kapal selam. Ini yang membuat kapal selam ini dapat bergerak dengan senyap.

Ruang Torpedo Buritan
Di ruangan ini terdapat 2 buah peluncur torpedo buritan yang berfungsi untuk menyerang dan menghindar.

Kalau anda ingin merasakan bagaimana keadaan sesungguhnya suasana di dalam kapal selam, dan kebetulan anda sedang mengunjungi kota Surabaya. Sepulang belanja mampirlah sejenak ke museum kapal selam (monkasel), lokasinya di tepi sungai deket salah satu mall di Surabaya. Sekian dulu jalan-jalannya ya…. nanti disambung laghi…..Janji deh…. nanti disambung laghi…..see u...
House Of Sampoerna
22.58 | Author: MUSTAQIM SIGA

KIOS, KAFE, GALERI SENI DAN MUSEUM


The House                         
Terletak di "Surabaya lama" bangunan buatan Belanda ini sangat megah dan bergaya kolonial. Dibangun pada tahun 1862 dan sekarang menjadi situs bersejarah yang dilestarikan. Sebelumnya digunakan sebagai panti asuhan yang dikelola oleh Belanda, kompleks itu dibeli pada tahun 1932 oleh Liem Seeng Tee, pendiri Sampoerna untuk digunakan sebagai pabrik rokok Sampoerna.
Kompleks ini terdiri dari sebuah auditorium sentral yang luas, dua bangunan lebih kecil di sayap timur dan barat serta beberapa bangsal luas berlantai satu di belakang auditorium. Sampai saat ini masih berfungsi sebagai pabrik untuk memproduksi rokok paling bergengsi di Indonesia, Dji Sam Soe.

KIOS
Toko suvenir yang terletak di lantai 2 Museum menawarkan berbagai pilihan mulai dari batik, buku, kerajinan tangan, kemeja dan souvenir serta banyak kerajinan lainnya sebagai tanda buah tangan Surabaya. Barang-barang ini tidak hanya cocok untuk penggunaan pribadi Anda tetapi juga sebagai cindera mata.

KAFE
Dengan sentuhan art deco, percikan kreativitas bebas dan sejumput sejarah, Café menawarkan sensasi dan keunikan pengalaman kuliner. Memadukan dekorasi dari kaca timah asli yang dicat dan jendela kaca berusia seabad serta panel jati yang diukir dengan desain modern yang bersih. Café ini memang membawa Anda ke pengalaman yang tidak akan terlewatkan. Semua pilihan menu dari Barat dan Asia juga rasanya sangat siap untuk memuaskan bahkan mengundang selera bagi para pengunjung. Pada malam tertentu, pertunjukan musik akan menemani pengalaman bersantap Anda. Indahnya…

GALERI SENI
Art Gallery menyajikan serangkaian pameran kreasi yang mewakili karya-karya seniman terbaik di Indonesia serta memberikan kesempatan untuk menampilkan karya-karya terbaik dari para seniman muda terbaik Indonesia. Galeri ini menyajikan karya bermutu yang hanya tersedia untuk dipamerkan ataupun untuk dijual.

MUSEUM
Museum ini menawarkan pengalaman yang benar-benar unik bagi pengunjung. Mulai dari cerita tentang keluarga pendiri sampai melihat dari dekat fasilitas produksi rokok linting tangan dan berakhir dengan pengalaman tak terlupakan melinting sebatang rokok Dji Sam Soe sendiri. Ya, Anda dapat bergabung dengan 3.500 wanita di pabrik ini, melinting rokok dengan alat tradisional. Mereka rata-rata melakukannya dengan kecepatan lebih dari 325 batang per jam. Museum Shop menawarkan berbagai pilihan hadiah dan souvenir. Ini termasuk barang-barang seperti miniatur peralatan melinting rokok tradisional, paket cengkeh, buku-buku dan kaos.